PERAN PONDOK PESANTREN SEBAGAI SALAH SATU LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM 

 border=

Pendidikan saat ini mengambil tugas yang lebih sulit karena teknologi terus maju komputasi mengarah pada kerusakan moral yang semakin jelas. Kita tidak bisa berdiri di satu sisi. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan globalisasi teknologi informasi, sebagaimana dipahami dengan perkembangan zaman.

Pendidikan pada umumnya tidak hanya memiliki tugas mulia kepemimpinan “akhlak” ini adalah untuk yang lebih baik, tetapi lebih dari pendidikan agama Islam merasa terpanggil untuk tugas itu, khususnya pendidikan akhlak dan jiwa yang luhur adalah tujuan dari pendidikan agama. 

Pendidikan agama Islam berupa pesantren, berarti bentuk lembaga pendidikan Islam yang tugasnya adalah mengarahkan moralitas ini sesuai dengan ajaran Islam. Namun, agak mengejutkan ke mana arah tren di dunia muslim dalam beberapa tahun terakhir terjadi fenomena radikalisme pemikiran keagamaan di lembaga pendidikan seperti pondok pesantren, sekolah maupun madrasah. Hal tersebut membuktikan bahwa terorisme dan kekerasan, biasanya dilakukan oleh orang-orang yang merupakan keluaran produk lembaga Islam dan memiliki motivasi ideologi Islam yang kuat, dimana ideologi juga merupakan produk doktrin agama. 

Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam 

Pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan identitas dan perubahan dalam masyarakat, karena pendidikan itu sendiri adalah upaya sistematis untuk melakukan, melestarikan, mentransmisikan, dan mentransformasikan nilai-nilai budaya dalam segala bentuknya dan jenisnya untuk generasi penerus dan pendidikan Islam. Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang umumnya bersifat tradisional, yang tumbuh dan berkembang di daerah pedesaan dengan proses yang unik. Pesantren sebagai lembaga pendidikan tumbuh didalam masyarakat untuk melayani kebutuhan masyarakat yang beragam seiring dengan perannya sebagai lembaga keagamaan karena motif, tujuan dan aspirasinya berakar pada agama. 

Pesantren memberikan pelayanan kepada santri dengan memberikan kesempatan pengembangan diri bagi santri muslim. Tumbuh dan berkembangnya kepribadian muslim dipengaruhi oleh pengalaman santri sebelum masuk pesantren, sesama santri, guru yang berbeda gaya, informasi masuk pesantren dan masih banyak lagi. Pesantren diharapkan mampu mengatur dan menata bebagai pengaruh ke arah yang positif dalam hal perkembngan pendidikan santri. 

Jika kita telusuri kembali sejarah pendidikan Islam di Indonesia di masa lalu ditemukan bahwa pesantren adalah bentuk budaya asli Indonesia, karena lembaga pendidikan dengan pola kyai, santri dan asrama dikenal dalam dongeng dan cerita rakyat, serta sastra klasik Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Pada mulanya pondok pesantren lebih dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam, yaitu fasilitas yang digunakan untuk menyebarkan dan mempelajari agama Islam. Islam tidak mengatur hanya praktik ibadah, bukan hanya hubungan antara manusia dan Tuhannya, tetapi juga perilaku orang dalam hubungannya dengan orang lain dan dunia mereka. 

Kemampuan Pondok tidak hanya untuk mempromosikan kepribadian Islami, tetapi juga berusaha untuk membawa perubahan sosial di masyarakat.Peran Pesantren tidak hanya tercermin dalam perubahan kehidupan para santri dan alumninya, tetapi juga kehidupan masyarakat sekitar. 

Mengenai metode pengajaran yang digunakan dalam perdebatan seputar perkembangan pesantren, jika kita melihat lebih jauh, sebenarnya dapat menggunakan metode pembelajaran modern yang sebenarnya dan dinamis, tetapi dengan sebagian besar pesantren mereka masih menggunakan tradisional, unik dan ajaran khas di pesantren, yaitu wetonan dan sorogan. Pesantren menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan para santri dan masyarakat. Oleh karena itu, mereka menginvasi beberapa bidang ilmu pelengkap seperti misalnya sejarah, matematika, geografi, ilmu alam, tata bahasa, dan beberapa bahasa asing. Peningkatan level, pembagian kelas, dan pembatasan kursus terjadi secara bersamaan pengelolaan sekolah dilakukan dalam suatu organisasi yang terorganisir. 

Peran Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan

Pesantren secara umum bertanggung jawab atas proses pendidikan bangsa. Pesantren terutama bertanggung jawab atas kelangsungan tradisi agama Islam. Dari perspektif ini, pesantren baik secara institusional maupun inspiratif, memilih model yang mendukung penuh tujuan dan karakter pendidikan manusia, yaitu pembentukan mukmin sejati yang memiliki kualitas moral dan intelektual. 

Kementerian Agama RI memberikan bukti bahwa pesantren berperan penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk kehidupan sosial keagamaan, kehidupan sosial dan kehidupan politik Indonesia. Bentuk peran tersebut adalah sebagai, pertama peran instrumental, yaitu peran pesantren sebagai sarana pendidikan nasional terlihat sangat inklusif. Kedua, peran agama, yaitu dalam pelaksanaannya, pondok pesantren melakukan proses pemajuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berkaitan dengan aspek keagamaan. 

Peran pesantren dalam menanamkan taqwa kepada Allah SWT dan membentuk menekankan hal yang paling utama, bagaimana membentuk sikap beriman dan taqwa pada diri santri sebagai peraturan utama jalur pendidikan dan setelah pemberian materi, karena berpijak pada sikap beriman dan taqwa. 

Peran pesantren dalam mewujudkan ulama dalam kajian Islam dari masa ke masa, setelah beberapa dari mereka meninggal dunia dan tidak cukup digantikan oleh generasi penerus yang memiliki kualitas individualistis dan spiritual seperti pendahulunya pengembangan sumber daya manusia terjadi secara otomatis sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi dan dengan pelaksanaan yang terencana dan terkendali, kita bisa berharap ada upaya peningkatan sumber daya manusia melalui pesantren. 

Peran pesantren sebagai perintis lingkungan agama yang Islami, dalam perkembangan ini, pesantren digunakan sebagai jalan terakhir bagi masyarakat kurang mampu dan menitipkan anaknya kepada seorang guru agama. Sehubungan dengan hal tersebut, keberadaan keluarga petani juga secara tidak langsung mempengaruhi perubahan kehidupan beragama. 

Pesantren juga berfungsi sebagai lembaga pembinaan sosial masyarakat, karena pengembangan potensi sosial diarahkan pada kemampuan pondok pesantren untuk menganalisis kehidupan sosial, tanggung jawab sosial pesantren tidak mengurangi pentingnya tanggung jawab keagamaannya, karena peran ini untuk mengembangkan nilai-nilai kehidupan keagamaan untuk kemaslahatan. 

Melalui fungsi sosial tersebut, pesantren telah berhasil menjawab masalah sosial seperti mengatasi kemiskinan, menjaga ukhuwah, mengurangi pengangguran, menghilangkan kebodohan, menciptakan kehidupan yang sehat dan sebagainya. Memberantas kemiskinan bukan hanya tentang membahagiakan orang miskin selama hari raya atau memberikan bantuan ketika mereka memintanya, atau merawat mereka di panti asuhan, tetapi juga tentang membuat orang hidup layak, mengurangi jurang kekayaan, atau melakukan yang lain. 

Potensi pesantren sebagai agen perubahan sosial di pedesaan memang sangat strategis. Selain pusat masyarakat biasanya petani, hubungan dengan masyarakat juga sangat erat. Pesantren secara umum telah menjadi semacam tempat bertanya kepada masyarakat tidak hanya tentang masalah agama tetapi juga masalah sosial. Ini disebut dakwah bil hal, yaitu seruan kepada kebajikan yang diwujudkan dalam tindakan nyata.

Kreator: Ulfiana Afifah

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Peran Pondok Pesantren Sebagai Salah Satu Lembaga Pendidikan Islam", : https://www.kompasiana.com/ulfianaafifah2715/63c3f1cf59008b01a91ef712/peran-pondok-pesantren-sebagai-salah-satu-lembaga-pendidikan-islam?page=all#section1

 border=